YANGON—Enam orang di kota terbesar Myanmar dinyatakan positif terjangkit kolera, kata juru bicara junta pada hari Sabtu, seraya menambahkan rezim telah memerintahkan penutupan sementara restoran-restoran di daerah tersebut.
Sembilan orang yang tinggal di “bangsal liar” di pusat komersial Yangon dirawat di rumah sakit karena diare parah dan satu orang kemudian dinyatakan positif kolera, menurut juru bicara Zaw Min Tun.
Hanya ada 12 toilet bersama di pemukiman itu, yang merupakan rumah bagi lebih dari 600 orang, katanya.
Tes lanjutan di dua rumah sakit di Yangon menemukan lima kasus kolera lainnya.
Satu orang, yang menderita AIDS dan tidak diuji untuk penyakit kolera, telah meninggal, kata pernyataan itu.
Sementara itu, wabah diare biasa telah dilaporkan di sejumlah kota di Wilayah Yangon sejak 25 Juni, kata junta dalam pernyataan lain yang dikeluarkan pada hari Minggu.
Pada tanggal 7 Juli, total 44 pasien diare menerima perawatan medis di rumah sakit di Yangon, dua di antaranya menderita diare parah, sedangkan 42 lainnya mengalami gejala penyakit normal, katanya.
Sehari sebelumnya, 63 kasus diare baru dilaporkan, katanya, seraya menambahkan bahwa pejabat kesehatan meningkatkan tindakan pengendalian dalam upaya mencegah kasus lebih lanjut.
Kementerian Kesehatan junta mengirimkan pesan teks kepada pengguna telepon seluler yang memperingatkan mereka untuk mengambil tindakan pencegahan kebersihan tambahan.
Kolera adalah penyakit menular yang disebabkan oleh makan atau minum makanan atau air yang terkontaminasi bakteri V. cholerae, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Penyakit ini biasanya menyebabkan diare parah, muntah-muntah, dan kram otot, serta mudah menyebar dalam kondisi yang tidak bersih.
WHO mengatakan para peneliti memperkirakan ada 1,3 juta hingga 4 juta kasus kolera setiap tahun di seluruh dunia, dengan hingga 143.000 orang meninggal akibat penyakit tersebut.
Pelaporan tambahan oleh The Irrawaddy