Siam Commercial Bank (SCB) mengatakan pihaknya tidak menemukan kejanggalan dalam transaksi dengan Myanmar, dan membantah beberapa pernyataan yang dibuat dalam laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang peran bank dalam pembiayaan pengadaan militer.
SCB menanggapi laporan yang dirilis minggu ini oleh Tom Andrews, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di Myanmar, yang merinci bagaimana rezim militer di Myanmar terus mampu memperoleh senjata yang digunakannya terhadap warga sipil.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa 16 bank internasional, termasuk lima di Thailand, memfasilitasi transaksi pengadaan pertahanan oleh Dewan Administrasi Negara, sebutan resmi junta Myanmar.
Bahan-bahan yang dipasok ke Kementerian Pertahanan di Myanmar oleh perusahaan-perusahaan yang berbasis di Thailand berkisar dari suku cadang untuk helikopter dan pesawat terbang hingga barang-barang yang berpotensi digunakan ganda seperti komunikasi radio dan peralatan TI, pasokan medis, bahan-bahan konstruksi, peralatan, pelumas dan minyak. Rincian nilainya tidak tersedia.
Laporan tersebut mencatat bahwa nilai barang militer yang diekspor dari Thailand ke Myanmar meningkat dua kali lipat pada tahun fiskal 2023-24 menjadi US$120 juta.
“Peningkatan besar dalam pengadaan militer yang difasilitasi oleh bank-bank Thailand sebagian besar didorong oleh peningkatan transaksi melalui Siam Commercial Bank,” katanya, seraya mencatat bahwa nilainya meningkat dari $5 juta pada tahun fiskal 2023 menjadi $100 juta pada tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret. 2024.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis sebagai tanggapan atas laporan tersebut, SCB mengatakan: “SCB saat ini menyediakan layanan transaksi internasional dengan tujuan utama mendukung bisnis Thailand dan internasional dalam membayar produk dan layanan konsumen ke Myanmar. Layanan ini mematuhi undang-undang dan memprioritaskan kepatuhan terhadap undang-undang anti pencucian uang.
“Menanggapi pemberitaan media tentang transaksi terkait Myanmar, bank melakukan penyelidikan internal. Diketahui, beberapa transaksi yang dilakukan pelanggan korporasi merupakan pembayaran barang konsumsi dan energi yang merupakan aktivitas bisnis yang khas.
“Transaksi ini tidak ada hubungannya dengan perdagangan senjata seperti yang diberitakan di berita, dan nilai totalnya tidak meningkat secara signifikan dibandingkan tahun lalu. Bank melakukan uji tuntas untuk memverifikasi keakuratan dan melaporkan transaksi tersebut kepada otoritas terkait sebelum diproses.
“SCB menegaskan kembali komitmennya untuk mematuhi peraturan anti pencucian uang dan peraturan terkait lainnya, memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan transparansi, dan bertujuan untuk memberikan nilai jangka panjang kepada semua kelompok pemangku kepentingan berdasarkan praktik berkelanjutan.”
Kisah ini pertama kali muncul di Kantor Berita Bangkok.