Seorang mayor jenderal dan dua brigadir jenderal dari Komando Timur Laut di Lashio dilaporkan sedang diinterogasi oleh Tentara Aliansi Demokrasi Nasional Myanmar (MNDAA).
Sumber MNDAA melaporkan penangkapan mantan komandan pangkalan Mayor Jenderal Soe Tint, kepala daerah Brigadir Jenderal Thant Htin Soe dan kepala Komando Operasi Militer 1 Brigadir Jenderal Myo Min Htwe pada hari Sabtu.
Juru bicara junta militer Mayjen Zaw Min Tun mengakui pada hari Senin bahwa rezim tersebut telah kehilangan kontak dengan kantor pusatnya di Negara Bagian Shan bagian utara.
“Laporan awal menunjukkan bahwa beberapa perwira senior tersebut ditangkap oleh pemberontak teroris,” katanya.
Seorang pembelot tentara yang menamakan dirinya Kapten Seagull mengatakan bahwa para perwira yang ditahan sedang diinterogasi tentang keterlibatan mereka dalam kejahatan perang dan video mereka diharapkan akan segera dirilis.
Beberapa petugas ditangkap saat mencoba melarikan diri dengan pakaian sipil, tambahnya.
Sumber mengatakan Soe Tint ditemukan dalam tahanan militer di markas komando di Lashio.
Pada pertengahan Juli, rezim menggantinya dengan Brigadir Jenderal Soe Hlaing di tengah kekalahan di sekitar Lashio. Soe Hlaing dilaporkan telah melarikan diri ke Muse.
Myo Min Htwe sebelumnya adalah komandan Wilayah Segitiga sebelum dilaporkan dipindahkan ke Lashio pada Agustus 2022.
Wakil Komando NE, Brigadir Jenderal Tin Tun Aung, yang mengawasi pertahanan kota bersama Thant Htin Soe, terbunuh oleh dalam serangan roket di pangkalan puncak bukit dekat Lashio.
Seorang analis militer mengatakan jatuhnya Lashio menandai perebutan pertama markas komando utama sejak kemerdekaan dan penangkapan para pemimpinnya merupakan pukulan telak bagi moral militer. Ke-13 komando regional yang tersisa akan mempertanyakan kemampuan kepemimpinan junta, kata analis tersebut.
MNDAA merupakan anggota Brotherhood Alliance, yang melancarkan Operasi 1027 pada 27 Oktober tahun lalu sebelum dihentikan oleh gencatan senjata yang ditengahi Tiongkok pada 10 Januari. Kelompok bersenjata tersebut melanjutkan serangannya pada 3 Juli di Lashio Township.
MNDAA dan sekutunya masih belum sepenuhnya mengamankan kota.