Utusan khusus Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang baru diangkat untuk Myanmar, Alounkeo Kittikhoun, bertemu dengan bos junta Min Aung Hlaing di Naypyitaw pada hari Rabu.
Mantan wakil menteri luar negeri Laos berusia 73 tahun itu juga bertemu dengan menteri luar negeri junta Than Swe, menteri dalam negeri Yar Pyae, dan perwakilan dari tujuh organisasi bersenjata yang menandatangani Perjanjian Gencatan Senjata Nasional tahun 2015.
Alounkeo Kittikhoun pada hari Jumat dijadwalkan bertemu dengan perwakilan 39 partai politik yang telah terdaftar di rezim tersebut.
Mereka membahas lima poin konsensus ASEAN mulai April 2021, yang sejauh ini gagal diterapkan oleh rezim tersebut, dan pemberian bantuan kemanusiaan kepada sekitar 2 juta pengungsi, menurut media junta.
Kelima poin tersebut antara lain seruan diakhirinya kekerasan, dialog antar semua pihak, dan pemberian bantuan kemanusiaan.
Min Aung Hlaing sejak itu dilarang menghadiri KTT ASEAN.
Pemimpin rezim tersebut mengatakan kepada mantan utusannya untuk PBB bahwa ia terpaksa merebut kekuasaan pada Februari 2021 karena kecurangan pemilu pada pemilu November 2020 dan menyalahkan pengunjuk rasa, yang banyak di antaranya tewas dalam tindakan keras junta, karena mengangkat senjata melawan pemerintahannya. rezim alih-alih terlibat dalam dialog.
Alounkeo Kittikhoun adalah utusan khusus ASEAN keempat untuk Myanmar sejak kudeta. Pendahulunya dari Brunei, Kamboja dan Indonesia gagal meyakinkan rezim untuk melaksanakan konsensus.
Konsensus tersebut menuntut agar utusan ASEAN dapat bertemu dengan semua pihak, namun utusan sebelumnya tidak diberi akses ke Myanmar.
Utusan Kamboja Prak Sokhonn bertemu dengan para pemimpin junta di Naypyitaw tetapi mengatakan bahwa Superman pun tidak dapat mengakhiri krisis Myanmar.
Laos, Kamboja dan Vietnam bersedia untuk terlibat dengan rezim tersebut dan para menteri luar negeri mereka menghadiri pertemuan yang ditengahi Thailand di Bangkok dengan utusan junta.
Laos dan lima anggota ASEAN lainnya menghadiri konferensi tahunan para kepala angkatan udara ASEAN di Naypyitaw pada bulan September.
Pada bulan Desember, Min Aung Hlaing ikut menjadi tuan rumah pertemuan virtual para pemimpin Kerjasama Mekong-Lancang, yang dihadiri oleh perdana menteri Laos, Kamboja, Thailand dan Vietnam.
Para menteri luar negeri ASEAN dijadwalkan bertemu pada 28-29 Januari di Luang Prabang di Laos.